Mauk, Kabupaten Tangerang – Rabu, 25 September 2024. SMKN 5 Kabupaten Tangerang mengadakan Workshop Persiapan Pembelajaran Project Based Learning (PBL) yang berlangsung di aula sekolah. Acara ini merupakan bagian dari Program Bantuan Pemerintah Sekolah Menengah Kejuruan yang Mengembangkan Pengajaran Berbasis Pabrik (Teaching Factory) Skema Pengimbasan Tahap III Tahun 2024.
Workshop ini diawali dengan pembukaan oleh moderator, dilanjutkan dengan sambutan dari Kepala SMK Negeri 5 Kabupaten Tangerang, Bapak Surta Wijaya, S.Kom., M.M. Dalam sambutannya, beliau menjelaskan mengenai persiapan Project Based Learning (PBL) yang akan diterapkan di sekolah, serta tujuan utama workshop ini. Tujuan dari workshop ini adalah untuk memberikan pemahaman mendalam mengenai konsep TEFA yang berbasis Project Based Learning (PBL), pembekalan administrasi Teaching Factory, tahapan implementasi, serta penjelasan skema okupasi dalam uji kompetensi yang akan diterapkan.
Workshop ini dibagi menjadi beberapa sesi, dengan materi utama yang disampaikan oleh dua pemateri utama:
1. LSP P1 SMKN 5 Kabupaten Tangerang
2. Bapak Iik Muhamad Malik Matin (Politeknik Negeri Jakarta)
Materi yang disampaikan oleh Bapak Iik Muhamad Malik Matin mencakup persiapan pembelajaran berbasis Teaching Factory (TEFA) di SMK, serta pengembangan pendidikan kejuruan berbasis kompetensi. Beberapa poin penting dari materi ini antara lain:
a. Tujuan Workshop Persiapan Pembelajaran
- Pemahaman pembelajaran Teaching Factory (TEFA) di SMK.
- Pemahaman Identifikasi Produk.
- Pemahaman pengembangan pendidikan kejuruan berbasis kompetensi.
- Pemahaman prosedur penyusunan skema kompetensi sinkronisasi.
- Menyusun draft dokumen skema kompetensi sinkronisasi dan identifikasi produk pada dua konsentrasi keahlian yang dikembangkan.
- Menyusun kesepakatan Skill Passport dan Sertifikasi Kompetensi.
- Pemahaman perencanaan sumber daya.
- Penjelasan penugasan:
- Membuat analisis Business Model Canvas berdasarkan hasil identifikasi produk.
- Membuat rancangan produk: Gambar, kebutuhan alat, bahan, mesin, SDM, dll.
b. Materi Workshop Persiapan Pembelajaran
- Pembelajaran TEFA di SMK dan Identifikasi Produk.
- Pengembangan pendidikan kejuruan berbasis kompetensi.
- Prosedur penyusunan skema sertifikasi sinkronisasi.
- Penyusunan dan pendampingan pembuatan skema sertifikasi sinkronisasi.
- Skill Passport dan Sertifikasi Kompetensi.
- Perencanaan sumber daya.
c. Pelaksanaan Pembelajaran TEFA
- Identifikasi produk.
- Analisis kompetensi.
- Perencanaan produk.
- Analisis sumber daya.
- Pengajuan produk.
- Penyerahan produk.
- Layanan purna jual.
d. Identifikasi Produk
- Pelanggan internal.
- Pelanggan eksternal.
- Analisis pasar & pengembangan.
e. Pengembangan Pendidikan Kejuruan Berbasis Kompetensi
- Memahami pengembangan kompetensi menuju SDM unggul.
- Memahami strategi pengembangan penerapan skema sertifikasi sinkronisasi.
- Memahami status kesiapan pengembangan pendidikan kejuruan berbasis kompetensi.
f. Skill Passport
Skill Passport dalam SMK adalah strategi penting untuk mengikuti perkembangan teknologi dan kebutuhan dunia kerja.
g. Desain Instruksional
Desain instruksional merupakan kunci operasionalisasi kurikulum pembelajaran.
h. Pengembangan Skema Sertifikasi Sinkronisasi
Penting dalam operasionalisasi kurikulum dan pengembangan desain instruksional.
i. Prosedur Penyusunan Skema Sertifikasi Sinkronisasi
- Memahami makna skema sertifikasi sinkronisasi dalam pembelajaran kejuruan.
- Memahami prosedur operasi standar (POS) penyusunan skema sertifikasi sinkronisasi.
j. Pendampingan Penyusunan Skema Sertifikasi Sinkronisasi
- Memahami dokumen skema sertifikasi sinkronisasi.
- Menyusun draft skema sertifikasi sinkronisasi dalam pembelajaran kejuruan.
k. Analisis Bisnis dan Perencanaan Sumber Daya
- Memahami analisis bisnis model CANVAS.
- Menyempurnakan bisnis model CANVAS yang telah dibuat.
- Memahami analisis sumber daya dalam pembelajaran TEFA .
- Menyusun strategi pemenuhan sumber daya.
l. Business Model Canvas (BMC)
Model bisnis dipetakan menggunakan Business Model Canvas (BMC) yang terdiri dari sembilan elemen:
- Value Propositions
- Customer Segments
- Customer Relationships
- Channels
- Key Activities
- Key Resources
- Key Partners
- Cost Structure
- Revenue Streams
m. Sumber Daya Penyelenggaraan TEFA
- SDM
- Sarana prasarana
- Biaya
- Mitra kerja
n. Penugasan
- Membuat analisis kebutuhan sumber daya sesuai produk.
- Membuat analisis Business Model Canvas berdasarkan hasil identifikasi produk.
- Membuat rancangan produk: gambar, kebutuhan alat, bahan, mesin, SDM, dll.
Setelah seluruh materi disampaikan, workshop ditutup oleh moderator. Acara ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik kepada para guru SMK tentang bagaimana mengimplementasikan PBL dan TEFA secara efektif, serta mempersiapkan siswa untuk menghadapi tantangan dunia kerja yang semakin kompetitif.
Dengan adanya workshop ini, SMKN 5 Kabupaten Tangerang siap untuk menerapkan pembelajaran PBL dalam TEFA, dengan harapan dapat menghasilkan lulusan yang kompeten dan siap kerja.