SMKN 5 Kabupaten Tangerang menyelenggarakan kegiatan “Workshop Pengembangan Pembelajaran Dengan Kurikulum Berbasis Industri” sebagai awal dari rangkaian kegiatan pada Program Kemitran dan Penyelarasan DUDI dengan SMK yang digulirkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi melalui Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri.
Kegiatan ini diikuti oleh Seluruh Kepala Kompetensi Keahlian SMKN 5 Kabupaten Tangerang, Unsur Bursa Kerja Khusus (BKK) SMKN 5 Kabupaten Tangerang, dan 20 Sekolah undangan yang tergabung dalam forum Bursa Kerja Khusus (BKK) Kabupaten Tangerang.
Dalam sambutannya, Kepala SMKN 5 Kabupaten Tangerang, Bapak Dr. H. Kamsono, M.Pd., kembali menyampaikan terkait pentingnya pengaplikasian pembiasaan Budaya Kerja yang baik di Sekolah, sebagai salah satu standar kompetensi yang harus dimiliki oleh Peserta Didik di SMK, untuk menunjang kebutuhan SDM yang dibutuhkan oleh DUDI/IDUKA (Industri dan Dunia Kerja) sehingga terjadi Match atau kecocokan antara apa yang dibutuhkan oleh IDUKA dengan apa yang telah disiapkan oleh Sekolah terkait kesiapan SDM/Peserta Didik saat memasuki dunia kerja.
Dalam paparan materinya, Pengawas Pembina SMK Provinsi Banten wilayah Kabupaten Tangerang, Bapak Drs. Dadang Darmawan, M.M.Pd., menyampaikan bahwa menurut Charles A Prosser, pendidikan pada Sekolah Vokasi/Kejuruan (SMK) akan berhasil, jika Peserta Didik :
Beliau juga menyoal terkait penting dan mendesaknya “Pernikahan” Kompetensi Dasar (KD) yang dimiliki oleh Sekolah (Perdirjen 464) dengan KD yang dimiliki atau dibutuhkan oleh IDUKA.
Sejalan dengan Kepala Sekolah dan Pengawas Pembina, Narasumber dari pihak IDUKA (PT Mitsuba Indonesia) Bapak Edi Jumaini, S.T. dan Anwar Hasyim, S.E, juga kembali mengingatkan terkait pentingnya membangun mental kerja yang baik, pola pikir yang positif dan juga yang tidak kalah penting adalah Attitude/Tata Krama yang harus/wajib dimiliki oleh seluruh Peserta Didik/Alumni SMK, selain tentu saja adalah skill/kompetensi kejuruan yang mumpuni, sehingga lulusan SMK nantinya akan benar-benar siap untuk terserap di dunia kerja.
Terjadi diskusi yang menarik antara Peserta dan Narasumber terkait paparan materi yang telah disampaikan, sepanjang sesi tanya jawab berlangsung.
Seluruh Peserta dan Narasumber mematuhi protokol kesehatan selama kegiatan berlangsung.